Feeds RSS

Kamis, 10 September 2009

ERP

ERP
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang secara de facto adalah aplikasi yang dapat mendukung transaksi atau operasi sehari-hari yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya sebuah perusahaan, seperti dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas.
Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-sistem yaitu sistem Financial, sistem Distribusi, sistem Manufaktur, sistem Maintenance dan sistem Human Resource.
Untuk mengetahui bagaimana sistem ERP dapat membantu sistem operasi bisnis kita, mari kita perhatikan suatu kasus kecil seperti di bawah ini:
Katakanlah kita menerima order untuk 100 unit Produk A.
Sistem ERP akan membantu kita menghitung berapa yang dapat diproduksi berdasarkan segala keterbatasan sumber daya yang ada pada kita saat ini.
Apabila sumber daya tersebut tidak mencukupi, sistem ERP dapat menghitung berapa lagi sumberdaya yang diperlukan, sekaligus membantu kita dalam proses pengadaannya.
Ketika hendak mendistribusikan hasil produksi, sistem ERP juga dapat menentukan cara pemuatan dan pengangkutan yang optimal kepada tujuan yang ditentukan pelanggan.
Dalam proses ini, tentunya segala aspek yang berhubungan dengan keuangan akan tercatat dalam sistem ERP tersebut termasuk menghitung berapa biaya produksi dari 100 unit tersebut.
Dapat kita lihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satu fungsi/bagian sering digunakan oleh fungsi/bagian yang lain. Misalnya daftar produk bisa dipakai oleh bagian pembelian, bagian perbekalan, bagian produksi, bagian gudang, bagian pengangkutan, bagian keuangan dan sebagainya.
Oleh karena itu, unsur 'integrasi' itu sangat penting dan merupakan tantangan besar bagi vendor vendor sistem ERP.
Pada prinsipnya, dengan sistem ERP sebuah industri dapat dijalankan secara optimal dan dapat mengurangi biaya-biaya operasional yang tidak efisien seperti biaya inventory (slow moving part, dll.), biaya kerugian akibat 'machine fault' dll. Dinegara-negara maju yang sudah didukung oleh infrastruktur yang memadaipun, mereka sudah dapat menerapkan konsep JIT (Just-In-Time). Di sini, segala sumberdaya untuk produksi benar-benar disediakan hanya pada saat diperlukan (fast moving).
Termasuk juga penyedian suku cadang untuk maintenance, jadwal perbaikan (service) untuk mencegah terjadinya machine fault, inventory, dsb.
Bagi industri yang memerlukan efisiensi dan komputerisasi dari segi penjualan, maka ada tambahan bagi konsep ERP yang bernama Sales Force Automation (SFA).
Sistem ini merupakan suatu bagian penting dari suatu rantai pengadaan (Supply Chain) ERP.
Pada dasarnya, Sales yang dilengkapi dengan SFA dapat bekerja lebih efisien karena semua informasi mengenai suatu pelanggan atau
produk yang dipasarkan ada di databasenya.
Khusus untuk industri yang bersifat assemble-to-order atau make-to-order seperti industri pesawat, perkapalan, automobil, truk dan industri berat lainnya, sistem ERP dapat juga dilengkapi dengan Sales Configuration System (SCS).
Dengan SCS, Sales dapat memberikan penawaran serta proposal yang dilengkapi dengan gambar, spesifikasi, harga berdasarkan keinginan/pesanan pelanggan.
Misalnya saja seorang calon pelanggan menelpon untuk mendapatkan tawaran sebuah mobil dengan berbagai kombinasi yang mencakup warna biru, roda racing, mesin V6 dengan spoiler sport dan lain-lain.
Dengan SCS, Sales dapat menberikan harga mobil dengan kombinasi tersebut pada saat itu juga.
Sistem ERP dirancang berdasarkan proses bisnis yang dianggap 'best practice' proses umum yang paling layak di tiru. Misalnya, bagaimana proses umum yang sebenarnya berlaku untuk pembelian (purchasing), penyusunan stok digudang dan sebagainya.
Untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari sistem ERP, makaindustri kita juga haurs mengikuti 'best practice process' (proses umum terbaik) yang berlaku.
Disini banyak timbul masalah dan tantangan bagi industri kita di Indonesia.
Tantangannya misalnya, bagaimana merubah proses kerja kita menjadi sesuai dengan proses kerja yang dihendaki oleh sistem ERP, atau, merubah sistem ERP untuk menyesuaikan proses kerja kita.
Proses penyesuaian itu sering disebut sebagai proses Implementasi.
Jika dalam kegiatan implementasi diperlukan perubahan proses kerja yang cukup mendasar, maka perusahaan ini harus melakukan Business Process Reengineering (BPR) yang dapat memakan waktu berbulan bulan.
Sebagai kesimpulan, sistem ERP adalah paket software yang sangat dibutuhkan untuk mengelola sebuah industri secara efisien dan produktif.
Secara de facto, sistem ERP harus menyentuh segala aspek sumber daya perusahaan yaitu dana, manusia, waktu, material dan kapasitas. Untuk lebih meningkatkan kemapuan Sistem ERP perlu ditambah modul CRM, SRM, PLM dan juga Project Management.
Karena sistem ERP dirancang dengan suatu proses kerja 'best practice', maka hal ini merupakan tantangan implementor ERP untuk melakukan implementasi sistem ERP di suatu perusahaan.

Manfaat ERP

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan diaplikasikannya ERP bagi perusahaan:

  1. Integrasi data keuangan. Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik.
  2. Standarisasi Proses Operasi. Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.
  3. Standarisasi Data dan Informasi. Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda.

Modul-modul Enterprise Resource Planning (ERP) Systems :
1. Item Master Management (IMM)
2. Bill Of Material (BOM)
3. Demand Management (DM)
4. Sales and Order Management (SOM)
5. Master Production Scheduling (MPS)
6. Material Requirements Planning (MRP)
7. Capacity Requirement Planning
8. Inventory Mangement (INV)
9. Shop Floor Control (SFC)
10. Purchasing Management (PUR)
11. General Ledger (GL)
12. Account Payable (AP)
13. Account Receivable (AR)
14. Cost Control (CO)
15. Financial Reporting (FIR)

Software ERP
Berikut adalah software ERP yang saat ini beredar, baik yang berlisensi bayar maupun open source:
* Dynamics-Axapta
* Compiere
* ORACLE
* JDE
* BAAN
* MFGPro
* Protean
* Magic
* aLTiUs
* SAP
* Onesoft
* IFS
* ELLIPS
* AGRESSO
* INTACS


Materials Management

Materials Management
Materials Management adalah suatu manajemen yang berfungsi sebagai koordinasi setiap aktivitas perencanaan dan pengontrolan volume dan waktu aliran
materia yang dimulai dari pembelian dan pengontrolan internal produksi material sampai pendistribusian produk akhir.
Fungsi utama dari Materials Management
Adalah untuk membantu
manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam tipe
bisnis apapun yang memerlukan konsumsi material,
termasuk energi dan servis.
Tujuan Materials Management
Mengelola kegiatan logistik sehingga mampu menyediakan barang dengan harga yang
kompetitif, jumlah dan waktu yang tepat serta kwalitas yang sesuai.
Prosedure untuk mencapai tujuan diatas bisa digambarkan sebagai berikut: Proyek
mengajukan permintaan barang tertentu dengan jumlah tertentu, permintaan tersebut
dievaluasi oleh project controller setelah disetujui diserahkan ke bagian logistik untuk
dibeli dan kemudian dikirim ke proyek.

Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat di :
http://www.4shared.com/file/140293312/e0ea3809/MM_.html

Selasa, 08 September 2009

Sejarah ERP

Evolusi Enterprise Resource Planning
Langkah Pertama - Material Requirements Planning (MRP)
ERP pertama kali muncul di era 1960-an dalam bentuk Material Requirements Planning
(MRP), sebuah bentuk awal dalam pemrosesan material. Para investor mendapatkan
metode yang lebih baik untuk pemesanan material dan komponen dengan teknik ini.
Logika dasar dari konsep ini adalah:
- Apa yang ingin kita buat?
- Apa yang diperlukan untuk membuatnya?
- Apa yang kita punya?
- Apa yang perlu kita dapatkan?
Ini adalah persamaan universal manufakturing dimana logika ini berlaku untuk
seluruh produk dari mulai pesawat jet, kaleng, alat pertukangan, kosmetik hingga
hidangan hari raya.
Material Requirements Planning mensimulasikan persamaan universal tersebut dalam
jadwal pokok (Apa yang ingin kita buat?), kebutuhan material (Apa yang diperlukan
untuk membuatnya?), dan catatan inventaris (Apa yang kita punya?) untuk menentukan
kebutuhan yang akan datang (Apa yang perlu kita dapatkan?).
Untuk visualisasi dari konsep ini dan evolusi yang mengikutinya, amati Gambar 1-2
yang dimodifikasi dari Ptak (1999).
Langkah Kedua - Closed-Loop MRP
MRP berubah dengan cepat. Para pengguna awal sistem ini menemukan bahwa Material
Resource Planning memiliki kemampuan yang jauh lebih besar dari hanya sekedar
memberikan signal untuk pemesanan ulang (reordering). Mereka mempelajari bahwa
teknik ini dapat membantu menjaga jatuh temponya pesanan setelah dikeluarkan kepada
pihak produksi maupun supplier. MRP dapat mendeteksi jatuh tempo sebuah pesanan
(jadwal kedatangan pesanan) yang melebihi tanggal diperlukannya (jadwal kebutuhan
pesanan).
Ini merupakan terobosan besar dimana pertama kalinya dalam bidang manufakturing
didapati sebuah mekanisme formal untuk menjaga prioritas dalam lingkungan yang
senantiasa berubah. Ini adalah hal yang penting karena dalam perusahaan manufakturing,
perubahan adalah hal yang pasti. Fungsi dalam menjaga jatuh temponya pesanan dan
sinkronisasinya dengan perubahan dikenal dengan Perencanaan Prioritas (Priority
Planning).

Produk ERP

  1. SAP
  2. Harus diakui bahwa SAP adalah penguasa pasar produk ERP saat ini. Hasil survey dari beberapa media memperkirakan bahwa lebih dari 10 juta pengguna yang menggunakan lisensi produk ERP dari SAP.

    Pada awalnya SAP hanya berfokus pada para pelanggan dari kelas ukuran besar namun seiring semakin ketatnya kompetisi dan meningkatnya kesadaran perusahaan-perusahaan kelas kecil-menengah maka fokus pun bergeser ke segmen pasar tersebut.

    Secara teknis, aplikasi software SAP menggunakan arsitektur 3-tier dan dikembangkan atas beberapa modul.

    Modul-modul tersebut dapat diterapkan secara penuh atau dapat digunakan secara terpisah yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

    Saat ini produk ERP dari SAP sudah mendukung transaksi e-commerce melalui internet.

    Salah satu manfaat dari modul dukungan e-commerce ini adalah adanya modul SCM (supply chain management) yang terintegrasi dengan para pelanggan SAP lainnya melalui internet.

    Misalkan jika Anda adalah pelanggan SAP dan memerlukan pasokan material tertentu maka melalui modul SAP dapat melakukan pencarian di database melalui internet daftar perusahaan penyedianya.

    Dari daftar tersebut dapat diperoleh informasi lengkap dan rinci mengenai harga, spesifikasi dan waktu pengiriman jika Anda memesannya langsung dari pabrik/perusahaan penyedianya.

    Anda tinggal memilih pemasok yang paling sesuai dengan kebutuhan secara real-time dan on-line.

    Bayangkan berapa besar penghematan waktu, biaya dan sumber daya lainnya dengan dukungan SCM tersebut. Perusahaan Anda tidak perlu kerepotan mengelola gudang yang besar, penghematan arus uang yang mengendap karena tersimpan dalam bentuk cadangan pasokan material, dsb.

  3. JD. Edwards
  4. Jika SAP menekankan pada aspek kelengkapan dan keterpaduan seluruh modul aplikasi software yang ada di dalam produk ERP-nya maka JD. Edwards memiliki pandangan lain mengenai hal tersebut.

    Produk ERP dari JD. Edwards lebih mengedepankan aspek keluwesan (flexibility) dan keterbukaan (interoperability) antar modul aplikasi software di dalamnya.

    Jika menerapkan solusi ERP dari SAP, klien harus menggunakan modul-modul terstruktur yang dikembangkan secara internal dari vendor tersebut.

    Sedangkan JD. Edwards mendukung dan mengakomodasi sistem yang mengintegrasikan berbagai modul-modul dari vendor berbeda yang diinginkan oleh pelanggannya.

    Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi para pelanggan yang ingin mengintegrasikan sistem yang sudah berjalan baik (running well) ke dalam sistem ERP dari JD. Edwards baik dari sisi waktu dan biaya.

    Sistem yang diterapkan oleh JD. Edwards menggunakan arsitektur yang terpusat namun dalam pengolahan datanya terdistribusi serta didukung layanan fungsi penjelajah yang mengakses berbagai aplikasi software sistem informasi yang terintegrasi dalam jaringan komunikasi data elektronik perusahaan klien.

    Selain itu dengan filosofi platform terbuka, produk ERP dari JD. Edwards mampu berjalan di hampir setiap jenis platform perangkat keras dan perangkat lunak yang ada.

    Filosofi platform terbuka dan karakteristik sistem terbuka antar modul aplikasi ini menjadi keunggulan dari produk ERP yang dikembangkan oleh JD. Edwards.

    Filosofi dan karakteristik tersebut menjadi solusi bagi perusahaan-perusahaan yang masih berkembang.

    Selama ini mayoritas produk ERP dari berbagai vendor hanya menyediakan kemudahan dalam instalasi, konfigurasi dan penyesuaian (customizing) di awal implementasi.

    Seandainya terjadi perubahan di perusahaan yang berdampak harus diubahnya sistem ERP yang ada maka sering terjadi kesulitan yang cukup tinggi dalam mengubahnya. Bahkan di beberapa kasus, hal tersebut menyebabkan harus dilakukan pembangunan ulang atas sistem ERP yang sudah ada.

    Maka produk ERP dari JD. Edwards ini sangat cocok bagi perusahaan-perusahaan yang masih berkembang dan sebelumnya sudah banyak mengembangkan berbagai aplikasi software bagi sistem informasi manajemennya.

    Berbicara mengenai masalah keluwesan dan modularitas yang diusung oleh produk ERP dari JD. Edwards maka gambaran berikut mungkin dapat memberikan bayangan tentang keunggulan sistem tersebut.

    Dari sisi antar muka pengguna (user interface) saja, para pengguna dapat melakukan pengaturan tata-letak (layout) hingga detil warna dari tampilan aplikasinya.

    Bahkan dengan kemudahan fungsionalnya, para manajer bisnis yang mungkin literasi teknisnya di bidang teknologi informasi masih minim, dapat mengakses langsung konfigurasi sistem ERP-nya.

    Dengan demikian hal tersebut akan mendorong terbentuknya rasa memiliki yang dalam atas sistem ERP yang ada di setiap penggunanya.

    Hal ini disebabkan mereka dapat dengan mudah mengatur konfigurasi sistemnya sesuai dengan kebutuhan dan seleranya tanpa harus menunggu tim pendukung teknis melakukannya untuk mereka.

    Sedangkan dari sisi modularitas sebenarnya hampir sama dengan produk-produk ERP dari vendor lainnya.

    Yaitu adanya pilihan untuk menggunakan modul-modul tertentu saja yang memang diperlukan oleh klien.

    Keunggulan modularitas tersebut terlihat saat masa implementasi hingga running-well.

    Selama masa implementasi, klien diminta untuk menggunakan Industry Pratice Modules (IMP) yang dikembangkan oleh JD. Edwards. Hal ini tentunya sangat menghemat waktu dan biaya karena lebih mudah bagi para pengguna memberikan masukan kepada vendor tentang aplikasi software yang mereka inginkan berdasarkan interaksinya dengan IMP.

    Masukan-masukan tersebut kemudian dieksekusi dengan memodifikasi modul-modul yang ada dalam IMP hingga tercapainya praktek terbaik yang diinginkan oleh pelanggan dari sistem ERP yang dibangun.

  5. Oracle
  6. Pada awalnya Oracle adalah perusahaan pengembang aplikasi database software yang dapat digunakan untuk mengembangkan sistem informasi dengan basis data terpusat.

    Oracle adalah aplikasi database yang pertama kali mengadopsi SQL (structure query language) yang menjadi standar bahasa bagi berbagai DBMS (data base management system) modern.

    Saat ini Oracle yang didirikan pada tahun 1977 tersebut sudah mengembangkan banyak sekali alat pengembangan aplikasi (applicaton development tools) yang handal dan fungsional selain aplikasi DBMS-nya.

    Berbekal hal-hal tersebut maka Oracle menawarkan berbagai produk dalam bentuk suite package ERP yang didukung dengan layanan konsultansi, pendidikan dan dukungan sistem di hampir setiap negara di dunia.

    Hal unik yang ada saat ini adalah fakta bahwa hampir seluruh produk ERP dari kompetitor Oracle ternyata framework basis datanya menggunakan produk DBMS dari Oracle!

    Keunggulan utama dari produk ERP hasil pengembangan Oracle adalah fokusnya pada solusi e-business terdepan.

    Dengan kemudahan pengelolaannya yang berbasis internet maka Oracle melampui banyak vendor produk ERP standar yang masih berbasis client-server.

  7. PeopleSoft
  8. Pada awalnya PeopleSoft adalah pengembang aplikasi software untuk manajemen SDM dan akunting.

    Seiring dengan perkembangan pengalamannya memberikan solusi penerapan sistem informasi kepada para kliennya, perusahaan yang didirikan pada tahun 1987 tersebut kemudian meningkatkan ruang lingkup produknya hingga ke setiap aspek unit bisnis.

    Sama seperti JD. Edwards, PeopleSoft mengembangkan aplikasi ERP-nya dengan konsep arsitektur terbuka.

    Dengan konsep arsitektur terbuka ini memungkinkan para kliennya membangun sistem ERP yang dapat secara mudah terintegrasi dengan sistem-sistem internal yang sudah dibangun sebelumnya.

    Produk-produk suite aplikasi ERP dari PeopleSoft yang dikembangkan secara modular dan menerapkan platform yang umum digunakan menyebabkan proses implementasi menjadi lebih cepat.

    Namun yang menjadi nilai lebih dari produk ERP yang dikembangkan oleh PeopleSoft adalah adanya modul perencanaan dan penjadualan yang terintegrasi di dalamnya.

    Dimana PeopleSoft adalah vendor ERP pertama yang melakukan integrasi modul perencanaan dan penjadualan di muka tersebut dibandingkan kompetitor lainnya.

  9. Baan
  10. Vendor Baan mungkin masih terdengar asing sebagai pengembang solusi ERP di negara ini.

    Padahal perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1978 oleh dua orang warga negara Belanda, Jan dan Paul Baan.

    Baan adalah vendor spesialis solusi ERP yang sudah beroperasi lebih di 80 negara dan salah satu pemimpin produk terkemuka di Eropa.

    Produk ERP dari Baan dikembangkan dengan konsep arsitektur terbuka yang tentu saja menyebabkan para kliennya dapat melakukan konfigurasi berbagai aplikasi supaya dapat beroperasi bersama dengan sistem internal yang sudah ada.

    Keunggulan dari produk ERP-nya adalah best application class, evergreen delivery dan maintenance and workflow modelling module.

    Best application class adalah metode yang dikembangkan oleh Baan dimana produk ERP adalah hasil rakitan dari berbagai komponen terbaik di kelasnya.

    Komponen aplikasi terbaik di kelasnya tersebut dijamin dengan dukungan diterbitkannya versi terbarunya secara berkelanjutan.

    Para pengguna jasa dapat memilih solusi aplikasi software canggih milik Baan yang didukung oleh ratusan mitra pengembang teknologi yang bekerja sama dengannya.

    Sehingga para klien dapat secara efektif melakukan penyesuaian fungsi ERP lembaganya dengan memilih solusi-solusi terbaik dari ratusan vendor pendukung sehingga dapat cocok dengan business roles yang ada.

    Konsep evergreen delivery memberikan dampak tersedianya berbagai komponen aplikasi canggih baru secara berkelanjutan hasil kesepakatan kerja sama antara Baan dengan para mitra pengembang teknologinya.

    Sedangkan dari sisi keunikan produk, Baan memiliki dua modul khusus industri yaitu Baan DEMse dan Baan Maintenance.

    Kedua modul khusus tersebut tentunya menyebabkan Baan dapat melayani kebutuhan tertentu bagi para pelanggannya.

    Dimana Baan Maintenance adalah modul khusus bagi industri dirgantara dan Baan DEMse adalah modul khusus yang dapat melakukan pemodelan secara grafis untuk memberikan gambaran pengendalian bisnis.